Picture...

Picture...
Just share

Sabtu, 29 Oktober 2011

Cerpen Misteri

"Baiklah Joe, apa yang kau inginkan sekarang? aku mengalah!" seruku sambil membetulkan rok yang sedaritadi aku remas karena bertengkar dengan abang, abang sepupuku, Joe. "Baiklah Al. aku, dan Lily akan pergi ke rumah nenek. kau mau ikut?" tanyanya. "Hah? jadi kau hanya ingin menawari itu? bilang langsung saja padahal! sudah pasti aku mau," seruku. "Hm, untung di tiket ini aku menyantumkan nama 'Alice' kalau sampai Mike, gawat!" seru Joe. namaku adalah Alice. namun semua orang memanggilku Al. "Mike? mike tidak kau ajak?" tanyaku. "Tidak," seru Joe sambil menyeruput teh nya. "Kau tidak tahu Al?" tanya Lily tiba-tiba. "Apanya yang tidak tahu? aku tahu kita akan pergi ke rumah nenek. dan Mike tidak Joe ajak," seruku. "Bukan, bodoh!" seru Lily. "Lalu apa? kakimu yang keseleo saat meluncur di es bulan kemarin?" tanyaku. "Bukan. kau tahu mengapa Joe tidak mengajak Mike?" tanya Lily sambil melahap biskuitnya. "Hm, anjing tidak boleh naik kereta, sedangkan Mike tidak bisa pergi tampa Bud," seruku. "Nyaris tepat," seru Joe. "Mike sudah pergi duluan karena ia tahu kita akan naik kereta. ia pergi bersama Paman Matt dan Bibi Janice. sekarang Paman dan Bibi sedang dalam perjalanan pulang. kita akan ke sana lusa. sampaikan salamku pada Paman Pete dan Bibi Lucy ya?" seru Joe. "Baiklah," seruku. "Wow, Joe, Al, tea party kita tampak menyenangkan. namun hari sudah mulai gelap. sebaiknya kalian pulang sebelum jalanan benar-benar gelap. walaupun rumah kita cukup dekat, lebih baik pulang sekarang," seru Lily sambil menatap ke arah luar. kami melakukan tea party di balkon rumah Lily. "Ah, benar juga Lil. baiklah, aku dan Al akan segera pulang. sampai jumpa besok Lil," seru Joe sambil membersihkan remah-remah biskuit yang berjatuhan di celananya.
Esok lusa....
kami sudah memasukan koper-koper kami ke bagasi mobil paman Gray. kami berkumpul di rumah Lily. "Al, jaga dirimu baik-baik. jangan terlalu merepotkan nenek. jangan juga tergantung pada Jenny," seru ibu. "Jenny? siapa bu?" tanyaku. "Jenny adalah pembantu baru di rumah nenek. kata nenek, ia tidak terlalu menyukai anak-anak. apalagi anak-anak gila misteri seperti kalian. menurutnya, anak-anak gila misteri itu khayalannya berlebihan. tapi, jangan sampai kalian perang ya! sesuaikan dirimu dengan sifat Jenny. ingat pesan ibu, ya!" seru ibu. sebetulnya, aku hampir berteriak 'awas ya Jenny' namun, aku harus bisa mengendalikan emosiku. bisa-bisa, liburan ini kacau hanya gara-gara Jenny tidak menyukai kami. apalagi kata Mike, disitu ada sebuah misteri. "Baiklah anak-anak, jangan terlalu lama berdiam diri! ayo masuk ke mobil. bisa-bisa kalian tertinggal kereta!" seru bibi Alison. kami langsung menaiki mobil. mobil pun melaju meninggalkan perkarangan rumah Lily. "Baiklah. jaga diri kalian. kakek akan menjemput di stasiun. Joe, jaga adik-adikmu. kau kan yang paling tua, jaga mereka!" pesan bibi Alison. "Baiklah bi," seru Joe. "Baiklah anak-anak. tampaknya waktu kalian di sini sudah habis. kereta kalian sudah datang, ayo paman bantu membawa barang-barang kalian," seru paman Gray. kami segera menaiki kereta. tak lama, kereta pun melaju meninggalkan stasiun Keyritson. selama perjalanan, Lily tampak mondar-mandir di sekitar tempat duduk. Joe terus memperhatikan Lily yang tampak kebingungan. "Lily! sudahlah, kau mengganggu penumpang lain! ayo duduk!" seru Joe. "Tunggu, aku mencari sesuatu," seru Lily. "mencari apa?" tanyaku penasaran. "mencari, hm, mencari antingku yang terjatuh," serunya. memang benar, antingnya tidak ada sebelah. aku turut membantunya mencari. 
akhirnya, kami sampai di stasiun. tampak Kakek dan Mike sudah menunggu. ah, sampai juga di Great Wings ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar