Picture...

Picture...
Just share

Minggu, 30 Oktober 2011

Cerpen Misteri part 2

Kakek menyambut kedatangan kami. "Aduh, Joe! kau semakin dewasa, pasti analisismu makin tepat. seru kakek. "Terima kasih kek. namun, aku juga tidak bisa memecahkan misteri tampa bantuan Al, Lil, dan Mike!" seru Joe. "umurmu berapa sekarang?" tanya kakek sembari membantu aku dan Lil (sebutan untuk Lily) memasukan koper kedalam kereta kuda. "14," Seru Joe. "Hm, cukup dewasa!" seru kakek. "cukup dewasa dalam hal apa, kek?" tanyaku yang terheran. "cukup dewasa untuk menjaga kalian," seru kakek. umur kami tidak jauh beda. umur Joe 14, umur Mike 13 dan umurku dan Lil 12. hanya beda 2 tahun dari Joe. kami segera menaiki kereta. kuda-kuda segera menarik kereta yang kami tumpangi. Bud menatap lurus jalan. ia tidak mengibas-ngibaskan ekor, apalagi mengonggong! "Hey Mike. ada apa dengan Bud?" tanyaku. "Entahlah. mungkin tegang," seru Mike. "Tegang? apa maksudmu?" seru Lil. "Tengang, bertemu kita dan merasa akan mempunyai petualangan baru?" seru Joe. "Tepat sekali!" seru Mike.
keteta berhenti di depan rumah megah. tampak seorang wanita tersenyum menantikan kedatangan kami. "Apa kabar anak-anak? semonga kalian mendapatkan petualangan baru!"seru nenek. "baik nek," seruku. "Baguslah. Joe, kau makin dewasa!" seru nenek. Joe tersenyum. "Ayo anak-anak ganti pakaian kalian dan cuci tangan kalian. sekarang sudah waktunya makan siang!" seru kakek. kami segera masuk sembari membawa koper. Bud mengikuti tuannya ke kamar Joe dan Mike. sedangkan aku sekamar dengan Lil. kamarnya sangat luas! ranjangnya juga sangat besar, sehingga cukup untuk kami berdua berguling-guling nanti. kamarku dan Lil dengan kamar Joe dan Mike di pisahkan oleh kamar nenek dan kakek. "Huh! akhirnya sampai juga di sini!" seru Lil. "Perjalanan yang melelahkan!" seruku. "benar, lagipula aku terjaga terus. tidak seperti Joe, yang tertidur karena membaca buku!" seru Lil. 
kamar kami diketuk. terdengar suara Mike yang berbisik, "Psst, kemari! ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," seru Mike. aku dan Lil segera membuka pintu kamar. "Ayo, ke kamar kami," seru Joe berbisik. "Tunggu!" seruku. "PSST! Al, jangan berteriak!" seru Mike dan Joe berbisik. Mike dan Joe menarik tanganku dan tangan Lil. kami berdua bingung. Joe segera mengunci pintu kamar. "Ada apa ini sebetulnya?" seruku yang sedaritadi penasaran. "Jadi, hal yang misteri di sini adalah, kalian tahu puri tua di dekat kadang ayam kakek?" seru Mike. "Ya," seru Lil. "Ada apa memangnya?" seruku. "Begini, jadi di dekat puri tua itu ada pembunuhan. dan, kabarnya di sana banyak penampakan. aku yakin itu bohong. tengah malam kemarin, aku kabur lewat jendela dan pergi menuju puri itu. aku terkejut ada bayangan seseorang dan asap. juga cahaya, seperti cahaya televisi. karena penasaran aku mendekat. namun karena ada suara anjing mengonggong, aku kembali kesini," seru Mike. Bud menjepitkan ekornya diantara kedua kakinya. ia nampak tegang. "Jadi, itu hal yang akan kita selidiki," seru Joe. "Tunggu," seruku. "Apa? kau tidak mau ikut Al?" seru Mike. Bud mendengking setelah mengetahui aku tidak akan ikut. "Bukan! Mike, apa kau periksa pintunya?" seruku. "Ya, sebab tidak ada pagar. pintu dan jendelanya masih terawat dan sangatlah bagus. bahkan seperti bukan pintu bangunan tua," seru Mike. "Nah, kalau begitu kita masuk lewat mana? jendelanya kan ada besinya, bagaimana kita bisa masuk!" seruku. "Benar juga kau Al," seru Lil dan Joe. "Jangan khawatir," seru Mike. "Apa? kau punya jurus karete?" seru Joe. muka Mike merah. aku dan Lil tertawa melihat muka Mike. sedangkan Bud mengonggong senang. "Bukan tolol! aku punya kunci pintu puri itu!" seru Mike sambi menunjukan kunci pintu puri itu. "Apa?! darimana kau mendapatkannya Mike?" seru Lil. "Mengambilnya," seru Mike. "Dimana?" seru Joe penasaran. "Lemari rias nenek," seru Mike. "Apa?! jadi kau mencuri?" seruku. "Iya sih, tapi ini demi kepentingan juga! jangan-jangan disitu ada penjahatnya, bukan?" seru Mike. "Hm, betul juga. tapi, kenapa kuncinya ada di lemari rias nenek?" seru Joe penasaran. "Sebab, puri itu kepunyaan nenek," jelas Mike. "Hah?" seru Lil. "Iya!" seru Mike berusaha meyakinkan. "Darimana kau tahu Mike? bisa saja kamu salah!" seru Joe. "Tidak. sebab di kunci ini ada secarik kertas menempel. tulisannya, 'puri Abestron' lagipula, nama puri itu Abestron kan?" seru Mike. "Hm, betul juga!" seruku. "Kau pintar Mike!" seru Joe sambil menepuk-nepuk pungungg Mike. "Baiklah, sekarang kita bersenang-senang dulu. kita menyelidikinya besok saja. lagipula sekarang aku capek," seru Joe. "Mike... Joe! waktunya makan! apakah ada Lil dan Al di sana?" seru nenek. "Ada nek! kami sedang bermain bersama!" seru Mike. "Ah, Lil dan Al membuat nenek khawatir saja! ayo makan, kakek menunggu!" seru nenek. kami segera keluar dan menuju meja makan. tampak kakek menunggu kami. kami segera melahap makan siang kami itu. setelah selesai makan, aku dan Lil membantu nenek membereskan meja. biar saja Jenny yang mencucinya. saat kami bertemu, Jenny tampak tidak suka pada kami. tampangnya jutek. ia tidak tersenyum sama sekali saat bertemu kami! tampang yang menyebalkan! "Hey Al, Jenny itu tampangnya menyebalkan ya? aku ingin sekali menghajarnya!" seru Lil berbisik saat kami menuju halaman belakang untuk berenang. "Iya! sangatlah menyebalkan. tersenyum saja tidak!" seruku. aku dan Lil terus berbincang tentang Jenny. nenek terdiam melihat tingkah laku kami karena terus berbisik. "Hey, dari mana saja? ayo pemanasan! nanti kaki kalian kram!" seru Mike. kami segera melakukan pemanasan. kami segera meluncur menuju kolam. Bud ikut-ikutan nyebur ke kolam. di sana, kami bermain ciprat-ciprat air dan mengambil koin di dasar kolam. dan paling heboh saat kami bermain bola di kolam. Bud mengonggong dan mengibas-ngibaskan ekornya. sehingga, airnya terciprat kemana-mana! karena merasa lelah, kami memutuskan untuk menyudahi berenang kali ini. Bud tampak belum mai beranjak dari kolam. ia masih betah berenang sambil mengejar bola di air. Mike sudah menyuruhnya naik. tetap saja Bud mengejar bola sampai akhirnya Mike marah dan meningalkannya. "Kalian basah! cepat mandi, lalu keringkan badan kalian," seru nenek. kami segera mandi dan mengeringkan badan. karena merasa lelah, kami memutuskan untuk tidur siang. padahal, kami masih ingin bermain, tapi, tenaga kami sudah terkuras habis. sebaiknya kami memulihkan badan kami daripada terlalu lelah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar